Assalamu'alaikum wtbth..., Siapakah yang anda cintai?
Betul ke anta/enti
cintakan dia?
Apa bukti cinta awak padanya?
Ermmmm..., Kita semua adalah manusia..., manusia ini
fitrahnya suka bercinta, di mana yang membuatkan hati kita menjadi bahagia.
Kebanyakan manusia di muka bumi ini sering meletakkan cinta utama mereka kepada
makhluk(dunia), termasuk tv, internet, kawan-kawan, pasangan dan lain-lain.
Akan tetapi cinta yang paling utama adalah Cinta Hakiki. Cinta Hakiki bagi
sekalian makhluk di alam semesta ini adalah Allah SWT, Dialah yang menjadikan,
menjaga, memberi rezeki dan sebagainya kepada kita..., Allah SWT lah Yang Maha
Penyayang pada kita..(sekalian manusia), maka wajiblah serta layaklah Allah
merupakan Cinta Utama kita.
Tapi, bagaimana pula dengan manusia yang berkata, "Aku
cintakan Allah", akan tetapi tidak kelihatan pada dirinya itu akan
kecintaannya kepada Allah. Maka, hanya ungkapan tidak cukup bukan? Oleh sebab
itu, tergerak hati ana untuk mencari tanda-tanda cinta kita kepada-Nya dan
ingin berkongsi dan muhasabah pada diri masing-masing. Adakah ciri-ciri
tersebut ada pada diri kita? Marilah kita
sama-sama bermuhasabah dan cek agar diri menjadi hamba yang Dia redhai dan
cintai.
Cintakan Allah SWT mempunyai tanda-tanda yang dapat dilihat
dalam keperibadian hamba-hamba yang cintakan-Nya. Antaranya ialah:
1. Selalu
menyebut-Nya (Az-Zikr)
Apabila seseorang mencintai sesuatu maka ia akan sering
menyebutnya. Oleh kerana Allah SWT yang
paling berhak dicintai, maka Dia-lah yang paling layak diingati dan
disebut-sebut. Firman-Nya yang bermaksud:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (kerananya), dan hanya kepada Rab-lah
mereka bertawakkal."
(Al-Anfal, 8:2)
2. Mengkagumi-Nya
(Al-I’jab)
Seseorang itu biasanya mengkagumi keindahan, kehebatan dan
kelebihan yang ada pada sesuatu yang dikasihinya. Oleh kerana Allah yang
memiliki segala sifat kesempurnaan, maka Dia-lah yang paling berhak dikagumi
dan dipuji. Firman-Nya yang bermaksud:
"Segala puji bagi Allah, Rab alam semesta."
(Al-Fatihah, 1:2)
3. Redha
terhadap-Nya (Ar-Ridha)
Cinta menyebabkan seseorang itu redha terhadap apa saja yang
dilakukan oleh kekasihnya. Apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya, maka
menurut pandangannya adalah baik belaka, meski pun mendatangkan kerugian pada
harta bendanya. Baginya, yang paling mengembirakan ialah apabila kekasihnya
redha kepadanya. Begitulah juga apabila seseorang cintakan Allah, maka ia akan
sentiasa mengejar redha-Nya. Firman-Nya yang bermaksud:
"Mereka (orang-orang munafik) bersumpah kepada kamu dengan
(nama) Allah untuk mencari keredhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya itulah yang
lebih patut mereka cari keredhaannya jika mereka orang-orang yang mukmin."
(A-Taubah, 9:62)
Orang yang cintakan Allah akan membuktikan keredhaannya
kepada-Nya dalam doanya yang tulus (sepertimana doa yang diajarkan oleh
Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam):
رضيت بالله ربا
وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا
ورسولا
(Riwayat Abu Daud, Termizi, An-Nasai dan Hakim)
Maksudnya:
"Aku redha dengan Allah sebagai Rab, Islam sebagai din
(agama) dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul"
Orang yang redha terhadap Allah SWT akan bertawakkal
kepada-Nya (yakni berserah kepada-Nya), kerana segala ketentuan dan hasil bagi
segala usahanya berada di tangan-Nya. Dia akan berpuas hati di atas segala
hasil yang diperolehinya setelah dia berusaha dan berikhtiar dengan
sebaik-baiknya. Firman-Nya yang bermaksud:
"Kerana itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal."
(Ali-Imran : 122)
Firman-Nya lagi bermaksud:
“Dan hanya kepada Allah hendaknya
kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman. “
(Surah al-Ma’aidah : 23)
4. Sanggup
berkorban untuk-Nya (At-Tadh-hiyah)
Cinta menyebabkan seseorang sanggup berkorban demi memenuhi
kehendak kekasihnya. Semakin besar cintanya, maka semakin besar pengorbanan
yang sanggup dilakukan. Begitulah kesanggupan seseorang yang cintakan Allah
akan bersedia berkorban demi memenuhi kehendak-Nya. Firman-Nya:
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
kerana mencari keredhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya."
(Al-Baqarah, 2:207)
5. Takut kepada-Nya
(Al-Khauf)
Seseorang yang mencintai seorang yang lain akan takut
kalau-kalau cintanya tak berbalas atau takut seandainya kelakuannya melukakan
perasaan kekasihnya. Begitulah keadaan seorang hamba yang cintakan Allah SWT,
ia akan takut melakukan sesuatu yang mengakibatkan kemurkaan
kekasihnya(kemurkaan Allah).
Firman-Nya:
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera
dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas, dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."
(Al-Anbiya’, 21:90)
Firman-Nya lagi:
"Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu
benar-benar orang yang beriman."
(Surah at-Taubah : 13)
6. Mengharap
kepada-Nya (Ar-Raja’)
Orang yang mencintai seseorang akan mengharapkan balasan
cinta daripada kekasihnya. Atau mengharapkan sesuatu pemberian daripada
kekasihnya. Begitulah tabiat insan yang cintakan Allah Subhanahuwata’ala,
sentiasa mengharapkan pertolongan, rezeki, kemudahan dan pelbagai anugerah daripada-Nya.
Firman-Nya:
"Maka apabila kamu telah selesai (daripada sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Rab-mulah hendaknya kamu berharap."
(Al-Insyirah, 94 :
7-8)
Orang yang mengharapkan Allah, akan mengemukakan harapannya
di dalam doanya. Allah Subhanahuwata’ala sememangnya menghendaki agar
hamba-hamba-Nya berdoa kepada-Nya. Firman-Nya:
"Berdo’alah kepada-Ku (Allah), niscaya akan Ku (Allah)
perkenankan bagimu (do’a kamu semua)."
(Surah Ghafir (al-Mu’min) : 60)
Sesungguhnya Allah swt juga telah menggambarkan iqrar orang
yang beriman di dalam ayat 5 surah al Fatihah:
"Hanya kepada Engkaulah ( Allah) kami perhambakan diri (برعبودية) (menyembah) dan hanya
kepada Engkaulah (Ya Allah) kami mohon pertolongan"
7. Taatkan-Nya
(At-To’ah)
Kerana cinta, seseorang akan sanggup mentaati semua
perintah kekasihnya dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh kekasihnya.
Maka begitulah sikap dan kesediaan orang yang cintakan Allah Subhanahuwata’ala,
dia akan mentaati perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Firman-Nya:
"Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Ali Imran : 31)
Kesemua tanda-tanda di atas adalah ekspresi dan hasil
cintakan Allah SWT. Cinta yang termulia, teragung, hakiki ialah cintakan Allah.
Insya Allah, Marilah sama-sama kita periksa diri masing-masing adakah cukup
ketujuh-tujuh sifat itu kepada kekasih utama kita(Allah)?
...................................................
Rujukan:
1) Jasiman, Lc.,
Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah,
2) Ummu Yasmin,
Panduan Kurikulum Bagi Da’i dan Murabbi,
3) Tim BIP, Syarah
Rasmul Bayan,
4) Hassan al-Banna,
Al-Ma’thurat.
5) Afzalur Rahman,
Indeks Al-Qur’an.
6) JAKIM, Al-Qur’an
dan Terjemahannya.
2 comments:
Sungguh! Cinta Allah adalah Sumber Cinta di alam ini.
salam. mana nak dapatkan buku syarah rasmul bayan tarbiyyah?
Post a Comment